Objek Wisata Museum Purbakala Sangiran Jawa Tengah
daerah Sangiran di lewati sungai yang sangat indah, yaitu Kali Cemoro yang bermuara di Bengawan Solo. Daerah inilah yang mengalami pengikisan tanah sehingga lapisan tanah yang terbentuk sangat terang berbeda antara lapisan tanah yang satu dengan lapisan tanah yang lain. Dalam lapisan-lapisan tanah inilah yang hingga kini banyak ditemukan fosil-fosil insan maupun hewan purba. Museum ini yaitu sebagai tempat situs bersejarah yang mempunyai tugas yang sangat penting dalam memahami proses evolusi insan dan situs purbakala yang paling lengkap di daerah Asia maupun di dunia. karna hal tersebut museum purbakala saringan ini di nobatkan menjadi warisan dunia nomor 593 oleh komite world Heritage pada ketika peringatan 20 tahun di Merida, Meksiko. Pada awalnya Museum Sangiran dibangun di atas tanah seluas 1.000 m2 yang terletak di samping Balai Desa Krikilan. Sebuah museum yang representatif gres dibangun pada tahun 1980 alasannya mengingat semakin banyaknya fosil yang ditemukan dan sekaligus untuk melayani kebutuhan para wisatawan akan tempat wisata yang nyaman. Bangunan tersebut seluas 16.675 m2 dengan ruangan museum seluas 750 m2.
Sejarah Singkat Museum Purbakala Saringan
Eksplorasi fosil insan purba di Sangiran dimulai pada tahun 1883 oleh P.E.C schemulling kemudian dilanjutkan oleh Eugene Dubois meskipun tidak terlalu intensif. Penelitian gres mulai diintensifkan oleh Gustav Heinrich Ralph Von Koenigswald pada 1934. Penelitian tersebut dilakukan alasannya pada daerah Kabupaten Sangiran telah banyak ditemukan fosil insan purba oleh masyarakat sekitar. Fosil yang ditemukan contohnya adalah Pithecantropus erectus, Meganthropus palaeojavanicus dan banyak sekali fosil binatang. Pada tahun 1977 Pemerintah Indonesia memutuskan daerah sekitar Sangiran seluas 56 km2 sebagai daerah cagar budaya. Kemudian pada tahun 1988 didirikan museum sederhana di lokasi daerah sangiran. Pada tahun 1996 Situs Sangiran ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO. tempat ini hingga kini slalu di kunjungi pengunjung.
Fasilitas dan Tiket Museum
Bangunan tersebut bergaya joglo dan terdiri dari ruang pameran, aula, laboratorium, perpustakaan, ruang audio visual (tempat pemutaran film perihal kehidupan insan prasejarah), gudang penyimpanan, mushola, toilet, area parkir, dan kios suvenir (khususnya menjual handicraft ‘batu indah bertuah’ yang materi bakunya didapat dari Kali Cemoro). untuk tiket masuk ke wisata museum purbakala Sangiran ini yaitu 5.000 ribu rupiah bagi wisatawan Domestik dan 11.500 rupiah bagi wisatawan absurd untuk berkunjung ke Museum Purbakala ini.
- Cetakan Fosil Manusia Purba Australopithecus Africanus, Phithecanthropus Modjokertensis, Pithecanthropus erectus, Pithecanthropus Soloensis, Homo Neanderthal Eropa, Homo Neanderthal Asia dan Homo Sapiens sapiens.
- Fosil Manusia Homo Sapiens Fosil Hewan Bertulang Belakang (Vertebrata): Elephas namadicus (gajah), Stegodon trigonocephalus (gajah purba), Mastodon sp (gajah), Bubalus palaeokarabau (kerbau), Felis palaejavanica (harimau), Sus sp. (babi), Rhinocerous sondaicus (Badak), Bovidae (sapi, banteng), dan Cervus sp (rusa).
- Fosil Binatang Air Crocodillus sp. (buaya), ikan, kepiting, gigi ikan hiu, Hippopotamus sp (kuda nil), Moluska (kelas Pelecypoda dan Gastropoda), Foraminifera dan Chelonia sp (kura-kura). Binatang-binatang ini merupakan sisa-sisa hewan yang muncul semenjak zaman Akhir Pliosen.
- Batuan Rijang, Kalsedon, dan Agate, merupakan materi pembuatan alat-alat dari watu yang banyak ditemukan di daerah Sangiran maupun di sekitar Pegunungan Kendeng.
- Fosil Tumbuhan Laut berupa diatomit yaitu endapan dari ganggang bahari diatomea.
- Alat-alat Bantu Berupa alat serpih, bilah, serut, gurdi, kapak perimbas, bola batu, dan kapak penetak sebagai hasil budaya insan purba yang mengikuti keadaan dengan lingkungan alam sekitarnya. Semua alat watu tersebut ditemukan di wilayah Sangiran.
Baca artikel lainnya :
Mengunjungi Wisata Pulau Biawak di Indramayu Jawa Barat
Akses Lokasi Museum Sangiran
Museum Purbakala Sangiran terletak sekitar 17 kilometer arah utara Kota Solo. Dari Kota Solo, wisatawan sanggup menyusuri jalur Kalijambe untuk hingga ke Museum Sangiran. Apabila berangkat dari Yogyakarta, maka Anda harus menuju Kota Solo, kemudian mengikuti jalur ke utara menuju Kalijambe-Sangiran. Jika berangkat dari Semarang, Anda sanggup menempuh jarak sekitar 100 kilometer, melalui Purwodadi, Kalijambe, kemudian Sangiran. Rute lainnya, dari Semarang sanggup melewati Salatiga, Karang Gede (Boyolali), Gemolong, Kalijambe, kemudian Sangiran. Sedangkan bila berangkat dari Surabaya, wisatawan harus menempuh jarak sekitar 280 kilometer, melewati jalur Madiun-Ngawi, kemudian memasuki Sragen dan dilanjutkan menuju jalur Kalijambe-Sangiran. bagi anda wisatawan luar daerah jawa alangkah bagusnya anda menggunakan kendaraan sendiri atau menggunakan Bus Pariwisata untuk ketempat museum ini.